Pengertian & Contoh Peran Manusia Sebagai Makhluk Sosial, Beserta Pengertian Penderitaan

Apa Itu Manusia?

Manusia adalah makhluk yang selalu melakukan interaksi dengan manusia lainnya. Seorang manusia tidak dapat mencapai apa yang ia inginkan tanpa bantuan dari manusia lain. Manusia menjalankan perannya dengan menggunakan sebuah symbol. Simbol itu digunakan untuk mengkomunikasikan pikiran serta perasaan yang ia rasakan.

Manusia menyadari bahwa ia tidak bisa hidup tanpa bantuan dari manusia lainnya. Akan tetapi, masih banyak yang tidak mengetahui makna dari manusia adalah makhluk sosial. Artikel ini akan membahas mengenai pengertian manusia sebagai makhluk sosial. Selain itu artikel ini juga akan membahas contoh yang menunjukan bahwa manusia adalah makhluk sosial.

Peranan individu menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit kembali bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.

Pengertian Manusia Sebagai Makhluk Sosial

Manusia sebagai makhluk sosial memiliki arti bahwa manusia membutuhkan manusia lain. Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, manusia tidak dapat menjalankan hidupnya sendiri. Bahkan dalam memenuhi kebutuhannya, manusia memerlukan manusia lain untuk membantunya.

Hal ini berlaku untuk semua manusia. Tidak mengenal sebuah kedudukan bahkan sebuah kekayaan. Setiap manusia selalu membutuhkan manusia lainnya. Setiap manusia dalam bermasyarakat pasti melakukan komunikasi, sosialisasi dan juga interaksi dengan masyarakat lainnya. Manusia sebagai makhluk sosial sudah terjadi sejak ia lahir. Seorang manusia yang akan lahir pun membutuhkan manusia lain untuk memberikan pertolongan.

Hakikat manusia sebagai makhluk sosial akan membentuk suatu hukum, mendirikan sebuah kaidah perilaku dan kerja sama antar kelompok yang lebih besar. Dalam perkembangan ini bantuan dari spesialisasi dan organisasi atau integrasi sangat diperlukan. Hal itu dikarenakan kemajuan manusia yang terlihat akan bersandar pada sebuah kemampuan manusia.

Manusia memiliki dua peran, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial. Tanpa disadari, setiap hari Anda sering menjalani kehidupan sebagai makhluk sosial.  Advertisement Contoh manusia sebagai makhluk sosial yang paling sederhana adalah bertegur sapa. Di luar itu, ada beberapa contoh aktivitas lainnya untuk mencerminkan manusia sebagai makhluk sosial, sebagai berikut:

1. Tolong Menolong 

Manusia saling membutuhkan satu sama lainnya, dalam cukup banyak hal. Kegiatan tolong menolong adalah salah satu contoh yang paling dekat. Terkadang, sebagai manusia Anda terkadang merasa bisa melakukan segalanya sendirian. Namun, pada kenyataannya tidak semua hal bisa dilakukan sendirian. Anda tetap membutuhkan pertolongan dari orang lain, bahkan untuk tetap bertahan hidup.

2. Gotong royong

Salah satu contoh manusia sebagai makhluk sosial adalah melakukan gotong royong. Gotong royong adalah sebuah kegiatan yang dilakukan secara bersama dengan bekerja sama. Tujuan dari gotong royong adalah untuk mendapatkan sebuah tujuan yang diinginkan. Manfaat dari gotong royong adalah setiap orang yang ikut berpartisipasi akan menikmati hasilnya secara bersama-sama dengan adil.

Gotong royong adalah salah satu contoh nyata bahwa manusia adalah makhluk sosial. Di dalam kegiatan gotong royong, manusia akan saling membutuhkan. Sehingga akan saling membantu. Gotong royong juga akan meningkatkan solidaritas antar masyarakat. Contoh kecil dari kegiatan gotong royong adalah membersihkan lingkungan sekitar bersama-sama.

3. Berorganisasi 

Contoh manusia sebagai makhluk sosial yang selanjutnya adalah berorganisasi. Contoh ketiga ini mungkin tidak semua orang bisa merasakannya. Karena memang, ada beberapa orang yang tidak terlalu suka kegiatan berorganisasi, karena satu dan lain hal. Manusia sebagai makhluk sosial, tentu perlu memahami alasan tersebut. Karena memang tujuan hidup orang berbeda-beda, dan Anda tidak bisa memaksakan kehendak sendiri. Namun dalam perjalanan hidup manusia, tentu ada kalanya kita melakukan kegiatan berorganisasi.

Contoh sederhana berorganisasi bisa Anda temui dalam kegiatan bekerja, sekolah dan masyarakat. Saat bekerja, terutama dalam tim, Anda sudah terbilang melakukan kegiatan berorganisasi. Sementara dalam kegiatan sekolah, berorganisasi bahkan bisa ditemukan dalam kelas, pembagian peran seperti ketua kelas, wakil ketua kelas, bendahara dan sebagainya. Berorganisasi dalam bermasyarakat juga penting dalam kehidupan karena didalam berorganisasi itulah kita dilatih harus bisa memahami antar sesama. Melalui organisasi juga kita dilatih untuk selalu dapat menerima perbedaan. Kegiatan tersebut, sudah menunjukkan peran manusia sebagai makhluk sosial.

4. Bertegur Sapa

Hal sederhana yang menunjukkan bahwa manusia adalah makhluk sosial adalah bertegur sapa. Saling menyapa antara satu dengan lainnya adalah sebuah contoh lain dari manusia termasuk makhluk sosial. Saling tegur sapa ini adalah contoh interaksi yang sangat mudah untuk dilakukan. Ketika sesama manusia saling menyapa dengan ramah, maka hubungan baik akan terjalin. Selain itu akan untuk sikap saling menghormati dan saling menghargai antara satu dengan lainnya.

Saling tegur sapa juga tidak hanya dilakukan oleh orang-orang yang dekat atau saling mengenal saja. Meskipun tidak sering bertemu atau bahkan tidak saling mengenal, tegur sapa juga sebaiknya tetap dilakukan.

Contohnya seperti ketika melintasi jalan yang tidak biasa dilewati dan banyak sekumpulan orang. Meskipun tidak saling mengenal, tetapi jika melewatinya tetap melakukan tegur sapa seperti mengatakan “permisi”. Sikap-sikap seperti inilah yang merupakan contoh manusia sebagai makhluk sosial.

Salah satu manfaat tersebut adalah menjaga tali silaturahmi. Dengan tali silaturahmi, peran manusia sebagai makhluk sosial terbuka lebih lebar lagi. Anda bisa mengenal orang banyak, memperluas jaringan, dan bisa jadi membuka pintu rezeki.

5. Memiliki rasa empati dan simpati

Contoh lain yang menunjukan bahwa manusia adalah makhluk sosial yaitu memiliki rasa empati dan simpati. Empati adalah sebuah perasaan yang ditujukan untuk orang lain yang sedang mengalami sebuah masalah atau kebutuhan-kebutuhan tertentu. Sedangkan simpati adalah sebuah rasa iba atau kasihan. Perbedaan dari keduanya terletak pada perasaan yang dialami, sedangkan empati memiliki makna yang lebih dalam daripada simpati.

Contohnya saat seseorang mengalami musibah kebakaran. Seseorang yang bersimpati akan memberikan belasungkawanya dan dukungan untuk orang yang sedang mengalami musibah tersebut. Namun berbeda dengan empati, seseorang yang berempati akan lebih memberikan aksinya dalam bentuk perbuatan. Seperti membantu menyelesaikan masalah dengan memberikan sebuah makanan atau pakaian pada orang yang terkena musibah kebakaran tersebut.

6. Mentaati peraturan

Dalam sebuah tempat atau sebuah kelompok masyarakat, pasti ada peraturan yang tertanam. Contohnya seperti peraturan lalu lintas. Di kota-kota besar yang rawan macet, trotoar kerap dijadikan alternatif pengendara motor untuk meloloskan diri dari kemacetan lalu lintas. Karena ditujukan untuk pejalan kaki, banyak pengendara sepeda motor menyerobot jalur trotoar sehingga hak pedestrian diabaikan.

Sikap atau bentuk ketaatan yang dilakukan oleh masyarakat sekitarlah yang menjadi contoh bahwa manusia adalah makhluk sosial. Sikap menaati peraturan atau tata tertib ini adalah sebuah kesadaran bahwa manusia tidak hidup hanya sendiri. Melainkan hidup berdampingan dengan manusia lain.

Hal ini juga dilakukan untuk saling menjaga satu sama lain. Manusia sebagai makhluk sosial harus memiliki kesadaran akan pentingnya hidup berdampingan sehingga tidak saling merugikan.

7. Saling membantu orang lain

Sebagai makhluk sosial, manusia selalu punya dorongan untuk saling membantu jika melihat ada orang di sekitarnya yang sedang dalam kesulitan dan butuh bantuan.

Hal ini berlaku sebaliknya, ada dorongan untuk meminta pertolongan orang lain jika seseorang sedang enggak sanggup menanggung sesuatu sendirian. Inilah yang membuat manusia sangat bergantung dengan keberadaan manusia lainnya.

Ketika manusia membantu orang lain, maka manusia dianggap sedang membantu dirinya sendiri. 

Karena kebaikan dan saling membantu akan berlaku seperti rantai yang saling sambung menyambung menjadi timbal balik. Jika bukan pada orang yang bersangkutan, maka manusia bisa memberikan dan mendapatkannya dari orang lain.

8. Saling menghormati

Setiap manusia membutuhkan manusia lain, maka dari itu kita harus saling menghormati. Saling menghormati adalah salah satu contoh nyata dari manusia adalah makhluk sosial. Melalui rasa saling menghormati, maka hubungan baik akan terjaga. Banyak manfaat-manfaat yang didapatkan dari saling menghormati.

Jika kita menghormati orang lain, maka orang lain akan menghormati kita juga. Selain itu, manfaat lain dari saling menghormati adalah hidup akan terasa lebih tenang dan lebih terhindar dari konflik. Kita juga akan mendapat lebih banyak teman atau relasi ketika menanamkan sikap saling menghormati. Hal baik lainnya dari saling menghormati adalah terbentuknya reputasi baik kita di mata orang lain.

Penderitaan

Penderitaan atau rasa sakit dalam arti luas, dapat menjadi pengalaman ketidaknyamanan dan kebencian terkait dengan persepsi bahaya atau ancaman bahaya di suatu individu. Penderitaan adalah elemen dasar yang membentuk valensi negatif dari afektif fenomena. Kebalikan dari penderitaan adalah kesenangan atau kebahagiaan.

Penderitaan ini sering dikategorikan sebagai fisik atau mental. Hal ini dapat datang dalam berbagai tingkat intensitas, dari yang ringan sampai yang tak tertahankan. Faktor-faktor dari durasi dan frekuensi terjadinya biasanya senyawa yang intensitas. Sikap terhadap penderitaan dapat bervariasi secara luas, pada penderita atau orang lain, menurut berapa banyak hal ini dianggap sebagai dapat dihindari atau tidak dapat dihindari, berguna atau tidak berguna, pantas atau tidak layak.

Penderitaan terjadi dalam setiap kehidupan makhluk dalam banyak cara, sering kali secara dramatis. Akibatnya, banyak bidang kegiatan manusia yang berkaitan dengan beberapa aspek dari penderitaan. Aspek-aspek tersebut dapat meliputi sifat penderitaan, proses, asal-usul dan penyebab, arti dan makna, berkaitan dengan pribadi, sosial, dan budaya perilaku, obat, manajemen, dan menggunakan.

Positive: trauma yang dialami dijawab secara baik sebagai usaha agar tetap survive, seperti tetap tekun beribadah dan melakukan kegiatan positif lainnya.

Negative: trauma yang dialami dibuat berlarut-larut, sehingga menimbulkan frustasi, yaitu tekanan batin karena apa yang diinginkan tidak tercapai.
Lebih baru Lebih lama

Posting Komentar

Formulir Kontak