Arti Dari Sebuah Kegelisahan

Pernahkah anda merasa gelisah? Merasa gelisah sangat umum terjadi pada setiap manusia didunia ini tanpa terkecuali. Apa itu gelisah?

Pertama-tama kita harus mengetahui terlebih dahulu apa itu kegelisahan. Kegelisahan berasal dari kata gelisah, yang memiliki arti tidak tenteram hatinya, selalu merasa khawatir terhadap suatu hal, tidak tenang dalam bersikap, tidak sabar, cemas berlebihan. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan jika seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, tidak tenang dalam bertingkah laku, tidak sabar ataupun dalam kecemasan.

Kegelisahan dapat diketahui dari beberapa gejala tingkah laku atau gerak gerik yang seseorang lakukan situasi tertentu. Gejala tingkah laku atau gerak-gerik itu pada umumnya berbeda dari biasanya, seperti contoh: berjalan mundar-mandir dalam ruang tertentu sambil menundukan kepala memandang jauh kedepan sambil mengepal-ngepal tangannya, duduk termenung sambil memegang kepalanya, duduk dengan wajah murung atau sayu, malas bicara dengan orang lain dan lain-lain.

Kegelisahan merupakan salah satu bentuk ekspresi dari sebuah kecemasan. Karena itu dalam kehidupan, kegelisahan juga dapat di sama artikan dengan kecemasan, kekhawatiran ataupun ketakutan. Kecemasan atau kegelisahan berkaitan juga dengan masalah frustasi, yang secara definisi dapat disebutkan, bahwa seseorang mengalami frustasi karena apa yang diinginkan tidak tercapai.

Jenis-jenis Kegelisahan

Sigmund Freud seorang ahli psikoanalisa berpendapat bahwa ada tiga macam kecemasan yang menimpa manusia yaitu :

1. Kecemasan Obyektif

Kecemasan tentang kenyataan adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia luar. Bahaya dapat diartikan sebagai sikap keadaan dalam lingkungan seseorang yang dianggap dapat mengancam untuk mencelakakannya. Pengalaman bahaya dan timbul kecemasan mungkin dari sifat pembawaan, dalam arti kata, bahwa seseorang mewarisi kecenderungan untuk menjadi takut kalau ia berada dekat dengan benda-benda tertentu dari lingkungannya.

Seperti contoh, seorang wanita yang pernah diperkosa oleh sejumlah pria yang tidak bertanggung jawab, sering merasa parno bila melihat pria disaat ia sendirian, terlebih bila jumlah prianya sama dengan jumlah pria yang pernah memperkosanya. Kecemasan akibat dari kenyataan yang pernah dialami sangat terasa bilamana pengalaman itu mengancam eksistensi hidupnya. Karena seseorang tidak mampu mengatasinya waktu itu, terjadilah kemudian yang disebut stess.

2. Kecemasan Neoritis (syaraf)

Kecemasan ini timbul karena pengamatan tentang bahaya dari naluriah atau secara naluri. Menurut Sigmund Freud, kecemasan ini dibagi tiga macam, yakni:

Kecemasan yang timbul karena penyesuaian dirisendiri dengan lingkungannya. Kecemasan timbul karena orang itu takut akan bayangan diri sendiri, atau akan identitasnya sendiri, sehingga menekan dan menguasai ego. Kecemasan semacam ini menjadi sifat dari seseorang yang gelisah, yang selalu mengira bahwa sesuatu yang hebat akan terjadi.

Bentuk ketakutan yang tegang dan irrasional biasa disebut phobia. Bentuk khusus dari phobia adalah bentuk intensitet ketakutan melebihi proporsi yang sebenarnya dari obyek yang ditakutkannya, misal seorang gadis takut memegang benda yang terbuat dari karet. Ia tidak mengetahui sebab ketakutan tersebut, setelah dianalisis, ketika masih kecil dulu ia sering diberi balon karet ayahnya, satu untuk dia dan satu untuk adiknya. Dalam suatu pertengkaran ia memecahkan balon adiknya, sehingga ia mendapat hukuman yang keras dari ayahnya. Hukuman yang didapatnya dan perasaan bersalah menjadi terhubung dengan balon karet.

Rasa takut lain adalah rasa gugup, gagap dan sebagainya. Reaksi ini munculnya secara tiba-tiba tanpa ada provokasi yang tegas dari pihak manapun. Reaksi gugup ini adalah perbuatan meredakan diri yang bertujuan untuk membebaskan seseorang dari kecemasan neoritis yang sangat menyakitkan dengan sebuah cara yang dikehendaki oleh diri sendiri meskipun ego dan superego melarangnya.

3. Kecemasan Moril

Kecemasan moril disebabkan karena pribadi seseorang. Tiap pribadi memiliki bermacam-macam emosi antara lain : iri, benci, dendam, dengki, marah, gelisah, cinta, rasa kurang. Rasa iri, benci, dendam, itu merupakan sebagian dari pernyataan individu secara keseluruhan berdasarkan konsep kurang sehat. Oleh karena itu sering alasan untuk iri, benci, dengki itu kurang dapat dipahami.

Sifat-sifat seperti ini adalah sifat yang tidak terpuji, bahkan mengakibatkan manusia akan merasa khawatir, takut, cemas, gelisah dan putus asa. Misal seseorang yang merasa dirinya kurang cantik, maka pergaulannya ia terbatas kalau tidak tersisihkan sementara itu ia pun tidak berprestasi dalam berbagai kegiatan, sehingga kawan-kawannya lebih dinilai sebagai lawan. Ketidakmampuannya menyamai kawan-kawannya demikian menimbulkan kecemasan moril.
Lebih baru Lebih lama

Posting Komentar

Formulir Kontak